Budaya Kota Malang
Dalam perspektif industri budaya, budaya populer adalah budaya yang telah lahir atas kehendak media (Sunarti, 2003). Media dianggap telah menghasilkan segala macam produk budaya populer yang dipengaruhi oleh budaya impor yang di hasilnya disebarluaskan melalui jaringan Situs Judi Slot Online media global hingga tanpa disadari masyarakat telah menyerapnya.
Melihat fenomena dan perkembangan ini, ada banyak beberapa kalangan yang khawatir dengan penyebarannya, karena sasarannya yang cukup luas, baik dari kalangan atas, menengah maupun bawah akan terkena dampaknya. Asimilasi adalah percampuran Judi Slot Online dua budaya disertai hilangnya ciri-ciri budaya asli untuk membentuk budaya baru. Asimilasi ditandai dengan upaya untuk dapat mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Hasil dari proses asimilasi, yaitu dengan semakin tipisnya batas-batas perbedaan antar individu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antar kelompok. Hal ini juga mirip dengan perpaduan budaya lokal dengan budaya populer Korea. Tumbuhnya nilai-nilai budaya Indonesia sebagai dampak dari asimilasi budaya.
Peran teknologi dalam perkembangan budaya populer
Budaya lokal tergeser Situs Slot Gacor dari lingkungan. Hal ini juga disebabkan munculnya budaya baru yang dianggap lebih luwes, atraktif, dan mudah dipahami oleh sebagian orang. Bahkan sampai orang dengan status sosial yang rendah dapat dengan mudah menerapkannya dalam aktivitas kehidupan. Aktualisasi budaya populer memang mendapat dukungan dari penggunaan perangkat berteknologi tinggi, sehingga dengan begitu cepat penyebarannya dan telah menjangkau atau mendapat respon yang besar dari masyarakat.
Kesenian Kota Malang
Kota Malang memiliki kesenian yang khas dan terkenal yaitu Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang). Namun, kini semakin tergerus oleh budaya populer, termasuk K-Pop Korea yang saat ini sedang menyebar luas.
Ada juga festival tahunan slot terbaru yang merupakan acara ikonik kota yang sering diadakan setiap tahun, termasuk Festival Kembali Malang (Malang Tempoe Doeloe). Acara yang diadakan dalam rangka memperingati HUT Kota Malang, biasanya diadakan pada tanggal 21 Mei. Festival ini juga banyak mengusung suasana kota pada masa lalu, dengan mengubah jalan-jalan utama kota menjadi museum hidup selama kurang lebih satu minggu festival.